Review Komik Isekai Kuimetsu no Same

review-komik-isekai-kuimetsu-no-same

Review Komik Isekai Kuimetsu no Same. Genre isekai dikenal dengan beragam trope, dari pahlawan yang diundang dewa hingga karakter biasa yang mendapatkan kekuatan luar biasa. Namun, bagaimana jika yang di-reinkarnasi justru makhluk yang paling dihindari? Isekai Kuimetsu no Same menjawabnya dengan konsep yang nyeleneh: seorang manusia terlahir kembali sebagai hiu putih di dunia fantasi. Komik ini tidak sekadar bercerita tentang monster yang berburu, tetapi menjadi satir gelap yang mengupas habis logika dunia fantasi dari sudut pandang yang sama sekali tak biasa. ULAS KOMIK

Premis Unik yang Membalikkan Sudut Pandang: Review Komik Isekai Kuimetsu no Same

Kekuatan utama komik ini terletak pada premisnya yang radikal. Protagonis kita bukan manusia, elf, atau iblis, melainkan seekor predator puncak laut. Dunia fantasi yang biasanya dilihat sebagai tempat petualangan yang indah, tiba-tiba berubah menjadi medan survival murni saat kita mengikuti naluri sang hiu. Cerita ini secara efektif membalikkan narasi: para petualang dan pahlawan yang datang ke laut untuk mencari harta atau membasmi monster, dari sudut pandang hiu, adalah makanan yang datang sendiri. Pergeseran perspektif ini menciptakan humor gelap sekaligus komentar sosial tentang bagaimana sebuah dunia memperlakukan makhluk yang dianggap “liar”.

Satir atas Trope Fantasi dan Sistem Level: Review Komik Isekai Kuimetsu no Same

Isekai Kuimetsu no Same menggunakan statusnya sebagai monster untuk mengkritik trope fantasi yang sudah mentradisi. Sistem level, skill, dan status yang biasanya jadi keuntungan protagonis, di sini justru dilihat sebagai mekanisme dunia yang aneh dan tidak masuk akal bagi makhluk yang hanya mengandalkan insting. Saat sang hiu “memakan” petualang dan mendapatkan skill mereka, hal itu menjadi parodi atas bagaimana karakter lain biasanya mendapatkan kekuatan. Komik ini mempertanyakan absurditas dunia di mana segala sesuatu, bahkan makhluk hidup, bisa direduksi menjadi angka dan pengalaman. Kritik sosialnya juga tampak dalam bagaimana dunia memperlakukan lautan sebagai zona berbahaya yang penuh monster, tanpa pernah memahami ekosistemnya.

Keseimbangan antara Kelucuan dan Kegelapan

Meski premisnya terdapat gelap, komik ini dikemas dengan keseimbangan tonal yang menarik. Desain karakter sang hiu sering kali digambarkan dengan ekspresi polos atau konyol, bertolak belakang dengan tindakannya yang ganas sebagai predator. Pikiran internal sang protagonis, meski berasal dari jiwa manusia, perlahan-lahan mulai bercampur dengan naluri dasar hiu, menciptakan konflik batin yang unik. Adegan-adegan perburuan bisa tiba-tiba diselingi dengan lelucon visual atau situasi tidak terduga, seperti menghadapi musuh yang justru tidak bisa dimakan. Keseimbangan ini membuat cerita tetap menghibur tanpa kehilangan “gigi” satirnya, sekaligus menjaga pembaca untuk tidak sepenuhnya merasa ngeri.

Kesimpulan

Isekai Kuimetsu no Same adalah komik yang berani dan segar. Ia bukan cerita tentang menjadi kuat atau menaklukkan dunia, tetapi tentang bertahan hidup dan mempertanyakan struktur dunia itu sendiri melalui mata (dan mulut) seekor hiu. Dengan menggabungkan premis unik, satir tajam, dan keseimbangan humor yang tepat, komik ini berhasil menawarkan pengalaman membaca isekai yang benar-benar berbeda. Ia cocok untuk pembaca yang menginginkan sesuatu di luar pakem biasa, yang siap tertawa geli sekaligus merenung tentang logika absurd di balik banyak cerita fantasi yang kita kenal. Singkatnya, ini adalah “makanan” yang pedas dan tak mudah dilupakan bagi pencinta genre.

BACA SELENGKAPNYA DI…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *